Gigi susu adalah gigi yang memiliki bentuk yang lebih kecil dari gigi tetap,
berstruktur lebih tipis, lebih rentan terhadap karies gigi, dan berwarna lebih
putih. Gigi susu biasa di jumpai pada batita.
Setiap bayi memiliki proses pertumbuhan gigi yang berbeda-beda. Ada bayi
yang giginya tumbuh ketika dilahirkan sementara ada anak yang belum tumbuh gigi
sampai usia satu tahun. Namun perlu diingat bahwa hal ini sama sekali tak ada
hubungannya dengan perkembangan mentalnya atau rendahnya intelegensi.
Fungsi gigi susu pada batita adalah:
- Mengunyah
makanan.
- Berbicara.
- Estetika/membentuk
wajah.
- Sebagai
penuntun tumbuhnya gigi tetap.
Pada umumnya pertumbuhan gigi susu dimulai dengan munculnya dua gigi seri
di bagian tengah sebelah bawah, disusul oleh gigi seri bagian tengah sebelah
atas. Selanjutnya diikuti oleh gigi-gigi yang lain. Gigi susu anak akan lengkap
berjumlah 20 buah biasanya sebelum anak berusia tiga tahun. Semua gigi susu ini
pasti akan tanggal dan akan digantikan oleh gigi tetap.
Namun ada kalanya gigi susu anak tanggal pada saat gigi tetap belum akan
tumbuh, akibatnya:
- Mempengaruhi
pertumbuhan dan perkembangan wajah.
- Wajah
kehilangan keseimbangan struktur.
- Efisiensi
pengunyahan berkurang.
- Keharmonisan
wajah terganggu.
- Oklusi gigi
geligi yang mempengaruhi tulang rahang.
Hal ini disebabkan tekanan lidah pada gigi tetap yang akan tumbuh.
- Gangguan
pada saat berbicara.
Gangguan fungsi bicara ini terjadi terutama pada saat pengucapan
huruf-huruf mati S, Z, V, dan F.
- Kebiasaan
buruk.
Kebiasaan buruk yang akan timbul biasanya adalah menjulurkan lidah pada
tempat yang kosong, dimana gigi susu tersebut tanggal.
Penyebab gigi susu tanggal sebelum waktunya biasanya disebabkan karies/gigi
berlubang.
Penyebab karies/gigi
berlubang pada gigi susu
adalah:
- Plak.
Plak adalah suatu lapisan tipis, lengket, transparan dan mengandung
bakteri. bakteri inilah yang akan mengubah zat gula yang terdapat dalam makanan
menjadi asam.
- Makanan
manis/mengandung gula.
- Bakteri.
Bakteri yang menghasilkan asam, bersentuhan dengan permukaan gigi dalam
waktu yang lama.
- Sindroma
susu botol.
Konsumsi susu botol saat tidur dapat menyebabkan bakteri berkembang dengan
cepat.
Namun jangan khawatir, sejatinya karies
gigi susu dapat dicegah dengan cara:
- Menggosok
gigi dengan teratur minimal 2 kali sehari.
- Gunakan
pasta gigi yang mengandung fluorida.
- Menyantap
makanan yang bergizi, terutama yang mengandung kalsium.
- Mengurangi
konsumsi gula yang berlebihan.
- Hindari
makan jajanan manis di luar waktu makan.
- Gantilah
cemilan manis dengan buah atau sayuran.
- Kurangi/hilangkan
kebiasaan sindroma susu botol.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar