Stroke dan serangan jantung selalu dididentikkan dengan kadar kolesterol dalam darah. Selain itu, stroke juga dihubungkan dengan diabetes melitus, dan hipertensi. Namun fakta terbaru mengungkapkan bahwa sakit gigi/periodontal juga bisa memicu stroke, benarkah demikian?
Penyakit periodontal dapat menyebabkan kantung-kantung aman bagi bakteri anaerob untuk bersembunyi. Kantung-kantung bakteri yang yang makin membesar akan menyebabkan invasi toksin/racun yang makin membesar pula. Akibatnya akan timbul respons inflamasi berkelanjutan yang mengganggu homeostasis sistemis. Pada kondisi tertentu, kantung-kantung periodontal akan mengalami pembusukan/ulserasi dan akibatnya akan muncul akses menuju aliran darah. Dengan adanya bekteri dan toksin pada kantung periodontal, akan dapat meningkatkan sitokin, mediator radang dan CRP/C reaktif Protein, yang merupakan prediktor kejadian kardiovaskular.
Penderita dengan periodontitis berat beresiko 4.3 kali lebih tinggi mengalami stroke iskemik atau stroke akibat sumbatan pembuluh darah daripada mereka yang terkena periodontitis ringan.
Periodontal terbagi menjadi dua penyakit yang jamak diderita yaitu:
- Gingivitis, yaitu radang pada bagian gingiva/gusi. Gingiva melekat pada gigi dan tulang alveolar.
- Jika gingivitis berlanjut ke struktur penyangga gigi dibawahnya, disebur periodontitis, artinya terjadi infeksi bakteri pada gusi dan periodonsium, dampaknya gigi akan goyah dan tanggal sebelum waktunya.
Penyebab timbulnya periodontitis adalah:
- Diabetes melitus.
- Sindrom down.
- Penyakit crohn.
- Kekurangan sel darah putih.
- HIV/AIDS.
Gejala periodontitis adalah:
- Perdarahan gusi.
- Perubahan warna gusi.
- Bau mulut/halitosis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar