Pada bahasan sebelumnya telah disebutkan bahwa stress dan mood yang jelek,
akan menyebabkan orang tua mengalami penurunan tingkat toleransi terhadap anak.
Penurunan toleransi ini akan menyebabkan orang tua mudah sekali marah terhadap
kesalahan kecil yang telah dilakukan anak
Timbulnya perasaan mudah marah ini akan menyebabkan orang tua kesulitan
dalam melakukan kegiatan komunikasi positif dengan anak. Bagaimana cara
mengelola stress agar komunikasi positif dengan keluarga, terutama dengan si
kecil bisa tetap terjaga?
Berikut ini beberapa tips mengelola stress agar komunikasi positif bisa
terjaga:
- Usahakan
tidak membawa tugas-tugas dari tempat kerja ke rumah.
Membawa tugas-tugas dari tempat kerja ke rumah akan membuat orang tua
merasa terus menerus terbebani dan kurang bisa beristirahat.
- Cukup
tidur.
Pastikan orang tua cukup beristirahat sehingga bisa lebih produktif di
tempat kerja.
- Konsumsi
makanan bergizi seimbang.
Kurang mengkonsumsi makanan yang bergizi seimbang akan menyebabkan lebih
rentan terhadap stress.
- Olahraga
rutin.
Lakukan minimal 3x seminggu dalam waktu 30 menit agar tubuh lebih bugar.
- Support
system.
Ciptakan support system yang bisa membantu disaat genting. Support system
berguna untuk membantu mengawasi anak di saat orang tua melakukan tugas lain.
- Lakukan
hobi.
Sisihkan sedikit waktu untuk hobi atau melakukan kesenangan orang tua,
seperti memancing, melukis dan lain-lain.
- Ubah
pola pikir.
Jangan jadikan stress sebagai suatu ancaman. Ubah paradigma bahwa stress
merupakan suatu tantangan yang harus ditaklukkan.
- Tingkatkan
kemampuan.
Tingkatkan kemampuan untuk mengatasi masalah, sehingga orang tua akan lebih
mampu mengelola berbagai jenis stress.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar