IUD/Intra Uterine Device maupun Implant/Susuk merupakan salah satu alat kontrasepsi yang terkenal dengan kemampuan jangka panjangnya. Karena merupakan alat kontrasepsi yang memiliki jangka panjang, tidak mengherankan bila pemakai alat kontrasepsi ini makin meningkat. Hal ini disebabkan pasien tidak perlu ribet bolak-balik ke dokter atau bidan hanya untuk ber-KB.
Namun menurut penelitian terakhir, pemakaian IUD dan Susuk ini bisa memicu kanker serviks. Bagaimana bisa?
Sebagaimana diketahui, walaupun memiliki jangka pemakaian yang panjang, IUD dan susuk juga memiliki batas kadaluarsa yang harus diperhatikan. Pada masa ini, IUD dan Susuk sudah tidak efektif lagi digunakan sebagai alat kontrasepsi. Pemakaian IUD yang sudah kadaluarsa juga malah bisa membahayakan pemakainya, karena pemakainya bisa saja mengalami erosi dinding rahim/serviks yang bisa meningkatkan resiko terjangkitnya kanker leher rahim/serviks.
Gejala erosi leher rahim/serviks adalah:
- Perdarahan yang hebat.
- Darah yang dikeluarkan saat menstruasi/haid lebih banyak.
- Rasa nyeri pada bagian bawah perut.
- Muntah.
- Demam.
Apabila terjadi dalam jangka panjang dan IUD tidak segera diganti, resikonya gejala perdarahan bisa semakin parah, karena IUD juga merupakan benda asing yang ditanam pada tubuh. Agar terhindar dari kanker serviks ataupun erosi serviks, ada baiknya jika pemakai IUD selalu rajin mengontrolnya setiap 3-6 bulan, karena bisa saja IUD mengalami perpindahan tempat/migrasi ke rongga perut. Apabila usia IUD sudah mencapai 3-4 tahun, sebaiknya diganti dengan yang baru.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar