Penile fracture sebenarnya bukanlah istilah yang tepat
untuk mengidentifikasi patah tulang untuk penis. Mengapa demikian? Sebenarnya
data dan fakta seputar penis menyebutkan bahwa penis tidak memiliki tulang.
Didalam batang penis terdapat 2 batangan besar utama yaitu corpus cavernosum. Jika corpus cavernosum terisi darah, penis
akan bisa kaku sekeras tulang saat ereksi. Ereksi ini terjadi karena cavernosum
merupakan jaringan ikat kuat/tunica
albuginea.
Beberapa hal dibawah ini merupakan penyebab penis mengalami patah atau
disebut penile fracture apabila:
- Terjadi
tindakan berlebih pada penis.
- Variasi
gaya ekstrim saat berhubungan sex, misalnya rodeo sex.
- Menipulasi
berlebih pada penis saat ereksi.
Tanda dan gejala yang
menyertai penile fracture adalah:
- Terdengar
suara “krek” mirip tulang patah.
- Bengkak
pada daerah tertentu pada penis, walaupun tidak sedang mengalami ereksi.
- Nyeri
saat ereksi.
Pengobatan penile fracture adalah:
- Pemberian
obat anti inflamasi.
- Pemberian
obat anti pembengkakan.
- Pemberian
antioksidan, dan jika belum optimal dilakukan,
- Robeknya
tunica albuginea pada corpus cavernosum bisa diatasi dengan pembedahan
ringan pada ahli bedah urologi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar