Untuk temanku Erry yang baik hatinya...
Di bawah adalah artikel motivasi terbaru yang saya buat hari ini. Silakan
dibaca, semoga bermanfaat! :-)
Temanmu, Anne Ahira
PT. Asian Brain IMC
Jl. Bojong Sereh No.668 Banjaran, Bandung 40376 - INDONESIA
Phone: (022) 5944-999, (022) 5945-999, (022) 5946-999
Fax: (022) 5947-999
Memaknai Arti Kehilangan
Ada seorang perempuan yang merasa sangat kehilangan saat ditinggal mati
suami yang sangat dicintainya. Demikian besar rasa cintanya, sehingga ia
memutuskan untuk mengawetkan mayat suaminya dan meletakkannya di dalam kamar.
Setiap hari, dia menangisi suaminya yang telah menemaninya bertahun-tahun.
Wanita itu merasa dengan kematian suaminya, maka tidak ada lagi makna dari
hidup yang dijalaninya.
Cerita tentang wanita itu terdengar oleh seorang pria bijak yang juga
terkenal memiliki kesaktian yang tinggi. Didatanginya wanita tersebut, dan dia
mengatakan bisa menghidupkan kembali suaminya. Dengan syarat dia meminta
disediakan beberapa bumbu dapur yang mana hampir setiap rumah memilikinya.
Namun, ada syarat lain, bumbu dapur tersebut harus diminta dari rumah yang
anggota keluarganya belum pernah ada yang meninggal dunia sama sekali.
Mendengar hal itu, muncul semangat di hati sang wanita tersebut. Dia
berkeliling ke semua tetangga dan berbagai penjuru tempat. Setiap rumah
memiliki bumbu dapur yang diminta oleh si orang bijak, tapi setiap rumah
mengaku pernah mengalami musibah ditinggal mati oleh kerabatnya. Entah itu
orang tua, suami, nenek, kakek, adik, bahkan ada yang anaknya sudah meninggal.
Waktu berjalan dan tidak ada satu pun rumah yang didatanginya bisa memenuhi
syarat yang dibutuhkan. Hal ini menjadikan wanita tersebut sadar, bahwa bukan
hanya dirinya yang ditinggal mati oleh orang yang disayanginya. Akhirnya, dia
kembali mendatangi si orang bijak dan menyatakan pasrah akan kematian suaminya.
Hingga kemudian dia menguburkan mayat suaminya, dan menyadari bahwa semua orang
pasti pernah mengalami masalah sebagaimana yang dihadapinya.
Pesan dari kisah di atas adalah, jangan pernah menganggap bahwa masalah
yang ada pada kita merupakan masalah yang paling besar, sehingga kita
mengorbankan waktu hanya untuk terus meratapi musibah tersebut. Yakinlah, bahwa
semua orang di dunia ini pernah mengalami musibah, apapun bentuknya. Yang membedakan adalah
bagaimana seseorang menghadapi dan menyikapi masalah yang ada pada dirinya. :-)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar