Lasik atau laser assisted in situ
keratomileusis adalah salah satu metode penyembuhan penyakit pada mata,
terutama yang disebabkan karena penyakit mata minus atau miopi/rabun jauh dan
disebabkan karena mata silinder atau astigmatisma. Lasik bisa juga diartikan
teknik pengobatan kelainan mata menggunakan operasi laser yang minim resiko.
Sebelum mengenal lebih jauh tentang lasik, ada baiknya perlu diketahui
beberapa macam kelainan mata. Seperti diketahui, ada beberapa macam kelainan pada mata atau lebih dikenal
dengan kelainan refraksi, yaitu:
- Silindris.
Silindris atau astigmatisme adalah kelainan pada mata yang disebabkan
panjang horisontal dan vertikal pada kornea mata tidak sama. Akibatnya,bayangan
yang terbentuk menjadi buram ataupun tampak berbayang. Kelainan astigmatisme
ini cenderung tidak bertambah bila menggunakan kacamata atau lensa kontak yang
benar.
- Minus/miopi.
Minus atau miopi adalah cacat mata rabun jauh, yang disebabkan kelengkungan
kornea lebih pendek dan sumbu bola mata terlalu panjang. Akibatnya bayangan
benda yang terbentuk, jatuh di depan retina mata. Kelainan mata minus ini
cenderung bertambah jika pada masa pertumbuhan. Saat tinggi badan bertambah,
minus akan bertambah karena sumbu bola mata ikut memanjang.
- Plus/hipermetropi.
Plus atau hipermetropi atau rabun dekat adalah kelainan bola mata yang
disebabkan bola mata yang pendek atau kelengkungan kornea yang kurang
melengkung. Akibatnya bayangan benda yang terbentuk akan jatuh dibelakang
retina.
Dari ketiga kelainan mata tersebut di atas, yang bisa menggunakan metode
lasik sebagai penyembuhan mata adalah astigmatisme/silindris dan miopi/rabun
jauh, sedangkan untuk rabun jauh dan strabismus, tidak bisa menggunakan metode
lasik sebagai penyembuhannya.
Secara garis besar, metode lasik dapat diterapkan pada:
- Mata
miopi atau rabun jauh, dengan rentang minus antara 0.5 sampai minus 14.
- Mata
silindris atau astigmatisme, dengan rentang minus antara 0.5 sampai minus
5.
- Kornea
mata tidak terlalu tipis.
- Tidak
boleh ada robekan pada retina mata.
- Kelenjar
air mata tidak boleh kering.
- Lensa
kontak harus dilepas 2 minggu sebelum dilakukan lasik.
- Hard
lens harus harus dilepas 4 minggu sebelum lasik.
- Kesiapan
mental pasien.
Apabila terapi pengobatan lasik berhasil dilakukan, ada beberapa larangan yang harus dihindari pasca lasik. Beberapa larangan tersebut
adalah:
- Tidak
boleh mengucek mata.
- Tidak
boleh berenang minimal satu bulan pasca lasik.
- Tak
disarankan mengemudi pada 24 jam pertama.
- Tidak
menggunakan make-up mata hingga seminggu pasca lasik.
- Tidak
melakukan olahraga angkat beban atau kontak fisik selama sebulan pasca
lasik.
Beberapa hal yang mungkin terjadi apabila larangan pasca lasik dilanggar
adalah:
- Regresi.
Regresi adalah kecenderungan munculnya kembali kelainan refraksi setelah
lasik. Biasanya muncul pada kelainan refraksi yang belum stabil.
- Haze
atau kornea keruh.
Haze terjadi akibat terbentuknya protein kolagen pada permukaan kornea
setelah lasik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar