Tantrum atau ledakan amarah pada anak-anak, merupakan hal yang biasa terjadi. Ada beberapa macam pemicunya, seperti keinginan yang tidak dituruti, badan merasa tidak enak tetapi tidak bisa mengatakannya, malu karena terjatuh didepan kerabat walaupun sebenarnya jatuhnya tidak sakit. Memang, menghadapi tantrum merupakan hal yang gampang-gampang susah. Bagaimana menghadapi tantrum? Berikut beberapa hal yang bisa dilakukan saat tantrum melanda:
- Tetap tenang, jangan panik dan abaikan tingkah si kecil saat tantrum.
- Tetap awasi, agar jangan sampai tantrum membahayakan si kecil.
- Isolasi di tempat yang tidak menarik perhatian, misal di mobil atau di kamar.
- Jangan turuti keinginannya.
- Jangan menghukum atau mengancam.
- Jangan biarkan pendapat negatif orang lain mempengaruhi cara menangani tantrum.
- Jangan pernah mengumbar janji, yang sulit untuk ditepati.
Jika efek tantrum mereda, berikut ini hal-hal yang harus dilakukan:
- Berdialog dengan si kecil. Jelaskan bahwa ada cara yang lebih baik dan mudah untuk mengungkapkan keinginan.
- Ajari anak mengelola kemarahan dan tunjukkan cara mengekspresikan kemarahan yang membangun.
- Jelaskan konsep sebab-akibat. Jelaskan bahwa tantrum hanya membawa akibat buruk bagi anak.
- Jangan memberi reward atas kesediaannya berhenti menangis.
- Jangan membenci si kecil karena tantrum.
Ada baiknya jika orang tua jangan terlalu sering mengobral janji, yang pada akhirnya tidak bisa dituruti, ataupun begitu mudahnya janji tersebut, sehingga orang tua menyepelekan. Jika terlanjur lupa, orang tua bisa menepati janji tersebut sebagai hadiah kejutan. Dengan melakukan hal tersebut, anak akan tahu bahwa janji tidak bisa ditepati saat itu juga dan anak juga akan belajar bahwa tidak segala keinginan akan dipenuhi dan yang menentukan adalah orang tua. Selamat mencoba...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar