Teknik CSA atau cryosurgery ablatio, merupakan teknik terbaru dalam mengobati berbagai macam kanker. Terapi atau teknik ini menggunakan prinsip pembekuan dan pemanasan secara mendadak, yang bisa menyebabkan sel kanker mengalami kerusakan, kemudian pecah. Untuk membekukan sel kanker atau tumor, dokter akan mengalirkan gas argon tekanan tinggi, yang menyebabkan suhu turun secara drastis menjadi -1600C. Setelah 2 menit, dokter akan mengalirkan gas helium, yang akan menaikkan suhu secara drastis menjadi 400C. Perubahan suhu secara mendadak dalam waktu singkat akan mampu merusak sel kanker dan akhirnya membunuh sel tersebut.
Walaupun terbukti efektif, namun penggunaan teknik CSA ini tidak bisa sembarang diterapkan, terutama pada anak dibawah 2 tahun atau pasien lanjut usia yang kondisi tubuhnya kurang baik, karena CSA memiliki efek samping pada terapi kanker paru, yaitu:
- Penggunaan jarum, bila dilakukan oleh dokter yang kurang terampil, akan menyebabkan perdarahan atau salah tusuk yang berakibat fatal.
- Pembentukan bola es yang disebabkan penurunan suhu secara mendadak, juga bisa memicu perdarahan.
- Nyeri pada daerah bola es, karena syaraf yang ikut mendingin.
- Resiko pneumothorax atau paru kolaps karena terimpit cairan atau gas di rongga pleura.
Beberapa efek samping CSA pada terapi kanker paru diatas bisa diminimalkan jika dokter yang menangani memang sudah terampil dan terlatih. Selain itu, pembentukan bola es tidak boleh terlalu besar. Ada baiknya jika setelah terapi pembedahan, pasien melakukan bed rest sehari penuh...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar